Rolizgorontalocheater.blogspot.com - Farol Blog - Fase grup Liga Champions musim 2013/14 telah rampung! Sambil menunggu hasil drawing
babak 16 besar pada Senin (16/12) depan, ada baiknya kita menilik ke
belakang untuk melihat siapa saja para penampil terbaik dari matchday 1 hingga matchday 6 yang baru saja berakhir pada Kamis (12/12) dini hari WIB tadi.
Fase Grup
Liga Champions 2013/14 Klasemen |
Beberapa kejadian menarik dan momen-momen dramatis tak bisa lepas dari
aksi para pemain dari 32 klub yang beraksi. Cristiano Ronaldo dan Zlatan
Ibrahimovic misalnya. Selain rajin mencetak gol bagi Real Madrid dan
Paris Saint-Germain, kedua bomber tajam ini juga mampu mencatatkan
rekor.
Juara bertahan Bayern Munich tetap mempertahankan kelasnya, meski di matchday terakhir mereka takluk dari Manchester City yang untuk pertama kali lolos ke babak knock-out. Dari grup neraka, terdapat runner-up musim lalu Borussia Dortmund yang lolos didampingi Arsenal.
Barcelona
juga tetap menunjukkan performa juaranya di Grup H yang diikuti AC
Milan, satu-satunya wakil Italia yang melenggang ke babak berikut. Lalu
ada Atletico Madrid yang secara luar biasa tampil sebagai tim dengan
pengoleksi poin terbanyak di fase grup, bersama Real Madrid.
Tentu saja, para pahlawan tim pada laga-laga dari Grup A sampai dengan Grup H tersebut patut memperoleh apresiasi. Goal Indonesia menghadirkan susunan tim terbaik plus para honorable mention yang sayang untuk tidak disebutkan. Simak!
Kiper - Iker Casillas
Real Madrid
Sama sekali tak digunakan di La Liga, Casillas malah sangat berguna di Liga Champions. Setuju atau tidak, sepanjang enam laga awal Casillas menampilkan performa konsisten yang pantas diganjarnya sebagai kiper terbaik. Hanya kebobolan lima gol dan membawa Los Blancos sebagai penguasa tunggal Grup B.
Bek - Marquinhos
Paris Saint-Germain
Dibeli mahal dari AS Roma, Marquinhos menunjukkan kelasnya di jantung pertahanan PSG. Ia tampil di seluruh laga fase grup. Duetnya bersama Thiago Silva atau Alex membuat Salvatore Sirigu hanya kebobolan sebanyak lima gol saja. Tak lupa ia menyarangkan dua gol plus satu assist.
Bek - Per Mertesacker Arsenal Sejak Arsenal berjuang di babak kualifikasi untuk lolos ke fase grup, Mertesacker selalu tampil tangguh di belakang. Tak heran, Arsenal kebobolan paling sedikit (5 gol) dalam kepungan Borussia Dortmund, Napoli, dan Marseille di Grup F. Duetnya bersama Laurent Koscielny membantu Arsenal lolos ke babak berikut. |
Bek - Miranda Atletico Madrid Bersama Chelsea dan Manchester United, Atletico adalah tim tersedikit kebobolan di fase grup, yakni hanya kebobolan tiga gol saja. Penampilan prima bek-bek Atleti, terutama Miranda, menjadi alasan di balik kokohnya pertahanan mereka. Tampil di seluruh laga, Miranda juga sukses menceploskan dua gol. |
Gelandang - Sergio Busquets Barcelona Barca sangat bersyukur memilikinya. Kehadirannya sungguh vital, sampai-sampai satu-satunya kekalahan Barca di matchday 5 melawan Ajax terjadi karena Busquets tak tampil pada malam itu. Perannya sebagai gelandang bertahan ia peragakan dengan sempurna di lima pertandingan lain. |
Gelandang - Philipp Lahm Bayern Munich Tampil di keenam laga sebagai starter, Lahm tetap menunjukkan kelasnya walau dipasang sebagai gelandang bertahan oleh Pep Guardiola. Tak ayal, Bayern sanggup meraih lima kemenangan di fase grup sehingga menggenapi rekor sepuluh kemenangan beruntun di Liga Champions. |
Gelandang - Samir Nasri Manchester City Boleh jadi Nasri adalah pemain terbaik City di fase grup setelah Serigo Aguero. Penampilan apiknya di kompetisi domestik merembet ke Liga Champions. Tampil sebanyak lima kali, ia sanggup mengarsiteki empat gol The Citizens dan sekali mencetak gol. City pun lolos ke babak 16 besar untuk pertama kali. |
Gelandang - Arjen Robben Bayern Munich Hanya dalam empat partai, Robben sukses menceploskan tiga gol dan tiga assist. Ia bisa dianggap sebagai nama pasti ketiga setelah Ibra dan Ronaldo dalam susunan terbaik ini. Dribel eksplosif dan tusukan dari kiri, yang menjadi trademark-nya, sangat kentara dalam fase grup ini. |
Penyerang - Wayne Rooney Manchester United Alasan Manchester United berjaya di Liga Champions adalah Wayne Rooney. Catatan dua gol ditambah enam assist membantu United tak terkalahkan dan berjaya sebagai juara Grup A. United tentu berharap Rooney bisa terus melanjutkan performanya ini di babak knock-out. |
Penyerang - Cristiano Ronaldo Real Madrid Naluri membunuh Ronaldo benar-benar kentara saat melawan Juventus, Galatasaray, dan Copenhagen. Bayangkan saja, dalam lima partai CR7 sanggup menceploskan sembilan gol! Ia pun meraih rekor sebagai pemain pertama yang mencetak sembilan gol ke gawang lawan dalam fase grup Liga Champions. |
Penyerang - Zlatan Ibrahimovic Paris Saint-Germain Bomber berusia 32 tahun sukses menyarangkan delapan gol dari lima partai. Termasuk empat golnya ketika PSG mengamuk 5-0 di markas Anderlecht. Ibra menjadi pemain paling sensasional, selain Ronaldo, di fase grup. Les Parisiens pun melaju dengan nyaman sebagai pemuncak Grup C. |
Pelatih – Diego Simeone Atletico Madrid Debut Diego Simeone sebagai pelatih di Liga Champions ternyata langsung berbuah manis. Terlepas dari susunan Grup G yang dianggap enteng, pria Argentina ini membawa Los Rojiblancos sebagai juara grup dengan mengumpulkan 16 poin, poin terbanyak di fase grup bersama Real Madrid. Setelah membawa Atletico Madrid berjaya di Liga Europa, tak pelak Liga Champions adalah tempat yang pantas bagi Simeone. Bersama Simeone, Atletico adalah calon tim kejutan di babak knock-out. |
Akses Farol Blog melalui Ponsel Anda → Di Sini
Posting Komentar